Lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi,
papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
macam benda mati yang ada di sekitar.Seringkali lingkungan yang terdiri dari
sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan
sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorangLingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap
makhluk hidup di bumi.
Pencemaran
adalah bercampurnya unsure-unsur lain yang dapat menganggu dan merusak
keseimbangan lingkungan hidup. Unsure-unsur lain tersebut dapat beupa zat cair,
zat padat, atau gas. Bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran itu
disebut bahan pencemar (polutan).
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita.
Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan
ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran
lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah
dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan
asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat
radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran
lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana
proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran
lingkungan itu sendiri.
Pencemar
datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai
cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan
pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung
berapi. Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik,
industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat
organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai
pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat
dan fosfat.
Proses pencemaran dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan
pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan
manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air,
udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di
udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung
terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut),
atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya
alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery),
namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar
akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Penyelesaian masalah
pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan
pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak
lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan
mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur
ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya
dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan
mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic),
dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry
merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat
berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula
dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan
bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula
dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan
alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development).
Langkah pengendalian sangat
penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat
berupa pembuatan standar baku
mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi
masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim,
penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak
antara satu negara dengan negara lain.
Kehidupan
manusia selalu memerlukan tanah. Tanah dimafaatkan sebagai lahan pertanian,
perkebunan, dan tempat mendirikan bangunan untuk pemukiman. Masih banyak
kegunaan tanah yang lainnya.Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika
suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
·Dampak Pencemaran Tanah
1. Pada kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan
kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat
dan karmabat
dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan
yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
2. Pada ekosistem
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1].
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari
efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Langkah- Langkah Penyelesaian Pencemaran tanah
1. Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi
tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah.
Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas
air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. [sunting] Penyebab
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
* Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
* Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
* Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik
, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. [sunting] Penyebab
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida
dan air).
Pengertian
Air bersih Air bersih itu pengertiannya air yang memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi.
Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan
biologis. Pengertian Air Persih: 1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang
bisa dikonsumsi manusia. 2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa. 3. Secara Kimia: a.PH netral (bukan asam/basa) b.Tidak mengandung racun
dan logam berat berbahaya. c.Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS
dan konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat.
Air
merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan pleh manusia, hewan, dan
tmbuhan. Menurut hasil penelitian, tanpa air seteguk pun, seseorang hanya dapat
bertahan hidup selama 4 hari saja. Tetapi anpa makanan sesuap, manusia masih
dapat berahan hidup lebih lama. Betapa pentingnya air bagi lainnya.
Kegunaan
air dikelompokkan;
1.Air yang mengalir dari sumber mata air. Air ini dapat langsung
diminum tanpa direbus.
2.Air yang dapat diminum tetapi harus direbus lebih
dahulu.
3.Air yang hanya dapat dipegunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
4.Air yang hanya dapat dipergunakan untuk keperluan
pertanian (pengairan) dan industri saja.
5.Air yang tidak dapat dipergunakan untuk keperluan
apapun karena sudah sangat tercemar.
Parameter
Kualitas Air Kesadahan (Hardness) Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air
akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan
tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan sangat penting artinya bagi para
akuaris karena kesadahan merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang
diperlukan bagi ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang
sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan
pada selang tertentu untuk hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga merupakan
petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk memanipulasi nilai
pH.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai,
gempa bumi
dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
üSampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
üIndustri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin
organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
·Penyebab
dan Dampak Pencemaran Air Sumber Pencemaran Air Limbah, Limbah Pertanian, Limbah
Pemukiman dan yang paling umum adalah :Industri
a. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik
berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya
sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daundaunan. Sedangkan sampah anorganik
sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan
kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat
terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau
danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang
paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga
menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh
bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen
secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau
atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati,
akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan
pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.
b. Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para
petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang
berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat
merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan
gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan
pencemaranoleh deterjen. Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka
waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian,
dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya.
Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan
cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup
disebut Biological Amplification, sehingga apabila masuk dalam rantai makanan
konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada konsumen puncak.
Contohnya ketika di dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung
pemakan ikan kadarnya naik menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai
konsumen puncak
. c. Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai
penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1,
limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga
membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan
meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah
industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.
Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung
tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam
nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan
dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu
pernafasan dan menyebabkan kanker. Logam yang paling berbahaya dari limbah
industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak.
Limbah yang mengandung merkurei selain berasal dari industri logam juga berasal
dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di Jepang antara
tahun 1953- 1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi
ikan yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal
dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk
melalui rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme
yang kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam
tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada
ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia,
alergi kulit dan kawasaki
disease/ mucocutaneous lymph node syndrome.
Selain itu, yang terdapat pada Limbah Pertambangan Limbah
pertambanganNdaerah
tertentu yaitu :seperti batubara
biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar
daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah
menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/
kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya
senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air SADAH,
yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila
dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum
semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa
menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari
bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Selain pertambangan
batubara, pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah
pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung
merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas
tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para
penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri
karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Biasanya mereka membuang dan
mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam
atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena
proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh manusiamelalui
media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami para korban Tragedi
Minamata.
·Akibat
Pencemaran Tanah bagi makhluk Hidup
Tanah yang tercemar sangat
merugikan manusia. Hasil pertanian dan perkebuna yang seharusnya dibutuhkan
oleh manusia akan menurun. Tanah tersebut tidak dapat ditanami karena
unsur-unsur yang dapat menyuburkan tanah telah hilang akibat pencemaran.
Bila tanah tidak dapat
ditanami lagi, maka tanah menjadi gersang dan tandus. Permukaan tanah menjadi
pecsh-pecah dank eras. Pada aktu musim hujan dating, air hjan tidak dapat
disimpan dalam anah, karena tidak ada akar tumbuhan atau pepohonan yang
menahannya. Air hujan akan mengalir dengan derasnya dan mengakibatkan lapisan
humus yang subur turut musnah tergerus air. Jika keadaan seperti itu terjadi di
daerah pegunugan, terjadilah erosi dan tanah longsor.
Pada musim kemarau kekeringan, karena
mata airtidak dapat mengalir. Pada
musim hujan, banjir akan melanda dan menyebabkan erosi, jika bencana itu
terjadi, manusia hanya dapat menyesali apa yang telah mereka lakukan. Bencana
alam itu akan membawa petaka. Kekeringan, kekurangan pangan, dan kemiskinan
akan melanda penduduk disekitarnya. Oleh karena itu, pelestarian lingkungan
harus selalu diupayakan. Pencemaran tanah harus dicegah agar kesuburan tanah
tetap terpelihara.
·Langkah-langkah
Penyelesaian Pencemaran Air
Dalam
keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi
jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang
(recycle), mendaur pakai (reuse).
Kita pun
perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat
ini kita telah menjadi "masyarakat kimia", yang menggunakan ratusan
jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan
rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.
Menjadi
konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai
contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi
sumber pencemar yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun, atau degradable
(dapat didegradasi) alam ? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat
meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan, aman bagi mahluk hidup dan lingkungan
?
Teknologi
dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air
bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik,
mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Walaupun
demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.
Ada beberapa cara untuk
mencegah terjadinya pencemaran:
1.Tidak membuang cairan kimia dan bahan pencemar lainnya
ke dalam sungai atau selokan, misalnya cairan pupuk obat serangga, detergen,
dan lain-lain.
2.Jangan membuang sampah rumah tangga dan limbah buangan
pabrik ke sungai, saluran air atau selokan.
3.Menanam pepohonan di sepanjang daerah aliran sungai dan
lahan-lahan kritis.
4.Jangan menebang pepohonan di sepanjang daerah aliran
sungai dan lahan-lahan kritis.
5.Menyadarkan sikap dan perilaku masyarakat yang
menganggap bahwa sungai sebagai tempat pembuangan segala jenis sampah. Mulai
dengan diri anda sendiri.
6.Menanamkan sikap diiplin untuk memelihara lingkungan
hidup sehat di rumah, di sekolah, dan dalam pergaulan masyarakat.
7.Pabrik atau industri yang membuang limbahnya di sungai,
saluran air perlu menanggulangipencemaran dengan sarana pengolah sampah.